farmakologi gizi

A. Pengertian Gizi Ibu Hamil
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil. (Paath Francin Ema, dkk, 2004 : 93)

B. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi saat konsepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keadaan sosial ibu dan ekonomi ibu sebelum hamil, keadaan kesehatan dan status gizi ibu, jarak kelahiran dari anak sebelumnya, usia kehamilan pertama dan paritas. Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh faktor : genetik, status gizi janin, dan status gizi janin diantara lain yang dominan adalah status gizi ibu sewaktu melahirkan dan keadaan ini sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu selama konsepsi. Status gizi ibu selama kehamilan juga ditentukan oleh : keadaan sosial ekonomi ibu selama hamil, derajat pekerjaan fisik, asupan pangan, dan pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi.
Pemantauan terhadap berat badan ibu hamil sangat penting untuk menentukan asupan gizi, sehingga bayi yang dilahirkan tidak BBLR. Pemeriksaan antropometri yang biasa dilakukan adalah penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, penentuan berat badan ideal serta pola pertambahan berat badan. Berat badan pada kunjungan pertama dicatat, dan berat badan sebelum hamil ditanyakan untuk pertimbangan prognosis dan perlu tidaknya intervensi gizi.
Status gizi dengan masalah ditandai dengan berat badan sebelum hamil di bawah 10% berat badan ideal atau 20% di atas berat badan ideal. Berat badan sekarang diperlukan untuk penentuan pola pertambahan berat badan ibu hamil. (Almatsier, 2001)

C.Tahap–tahap Pengaturan Gizi
Dari pembahasan di atas, kita sudah semakin menyadari bahwa makanan yang dikonsumsi ibu hamil sangat berpengaruh pada bayi yang akan lahir kelak, baik dari segi karakteristik fisik maupun ciri–ciri karakteristik psikologisnya. Namun demikian, masih berkembang mitos dan pemahaman yang kurang tepat pada sebagian masyarakat, dengan cara melakukan diet agar bayi yang dilahirkan tidak terlalu besar, mengurangi garam untuk mengurangi toksemia (keracunan kehamilan), atau mengkonsumsi makanan tertentu agar bayi mudah lahir. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang tahapan pengaturan gizi baik pada masa pramaternal, gizi pada masa kehamilan dan gizi pada masa menyusui. Diharapkan dengan pengaturan gizi yang tepat, kualitas anak yang akan datang lahir sehat secara fisik dan psikologis.(Arisman, 2003)
1. Tahap Pengaturan Gizi Pra Kehamilan
Pengaturan gizi sebelum hamil (sebelum terjadinya konsepsi) perlu mendapatkan perhatian, karena status gizi yang baik bagi ibu sebelum kehamilan datang, akan menjadi dasar yang baik untuk masa kehamilan yang membutuhkan asupan zat gizi lebih dari yang sebelum kehamilan. Ibu hamil yang berat badannya kurang pada waktu konsepsi mempunyai kemungkinan bayi lahir dini (premature) dan mengalami toksemia, lebih – lebih bila si ibu mengalami anemia.
2. Dasar – Dasar Pengaturan Gizi
Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk menyiapkan :
- Cukup kalori protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan cairan untuk kebutuhan ibu, janin, dan plasenta
- Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh dan bukan lemak
- Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan barat baku selama hamil
- Perencanaan perawatan gizi yang tepat bermanfaat untuk bumil, janin, dan pasca melahirkan – laktasi
- Perawatan gizi dietitik untuk mengurangi atau meghilangkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti mual dan muntah
- Perawatan gizi yang baik dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan (diabetes kehamilan)
- Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik dan dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
3. Berbagai kebutuhan zat gizi yang diperlukan ibu hamil antara lain :
- Kalori, tambahan kalori untuk ibu hamil kurang lebih 300 kalori per hari, sedangkan untuk ibu menyusui 750 kalori per hari
- Protein, dibutuhkan tambahan 23 gram atau sampai 68% per hari
- Vitamin dan mineral meningkat. Asam folat meningkatkan 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%.

D. Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
DI bawah ini merupakan dampak kekurangan gizi yang dialami ibu selama hamil sehingga akan menimbulkan beberapa efek, yaitu :
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko dan komplikasi antara lain : anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, terkena penyakit infeksi
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan proses persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi dapat ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

E. Penilaian Status Gizi Saat Hamil
Penilaian status gizi wanita hamil meliputi : evaluasi terhadap faktor resiko diet, pengukuran antropometrik, dan biokimia. Penilaian tentang asupan pangan dapat diperoleh melalui ingatan 24 jam (24-hour recall) atau metode lainnya. Faktor resiko diet dibagi menjadi dua : resiko selama hamil dan resiko selama perawatan (antenatal).
Resiko selama hamil meliputi :
a) Usia dibawah 18 tahun
b) Keluarga prasejahtera
c) Food faddism (kegilaan terhadap pola makan yang aneh)
d) Perokok berat
e) Pecandu obat dan alkohol
f) Berat badan kurang atau berlebih
g) Terlalu sering hamil dengan sela waktu kurang dari 1 tahun
h) Riwayat obstetrik buruk (melahirkan anak mati)
i) Sedang menjalani terapi gizi untuk penyakit sistemik.
Resiko pada selama perwatan meliputi :
1. Berat badan tidak ade kuat
2. Pertambahan berat badan berlebih dalam 1 minggu
3. Hb kurang dari 11.
Sedangkan resiko yang tidak bersentuhan langsung dengan gizi adalah : TB kurang dari 150 cm, tungkai terkena polio, Hb kurang dari 8.5 g %, tekanan darah < 110/90 mmHg, oedema dan albuminuria, presentasi bokong, janin kembar, pendarahan pervaginam, dan malaria andemic (Arisman, 2003).

Daftar Pustaka:
Paath. Dkk. 2004. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.
Almatsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.